Portal Media Unik di Dunia

Kebiasaan Unik Orang Indonesia


13761207971751672376

Hari ini saya menulis yang ringan dan yang lucu, yang membaca tidak perlu banyak merenung untuk memahami, tapi  kemungkinan besar malah bisa bikin ngiler.

 Dalam artikel ini saya akan mengulik salah satu kebiasaan orang indonesia yang lucu dan unik.
salah satu kebiasan itu adalah,

- Ngerujak.

 Dulu ketika masih di Inggris, dan keinginan untuk ngerujak ini datang, maka apa daya, saya harus puas dengan  rujak buatan tangan sendiri yang kalau di Indonesia sudah pasti tidak dilirik.  Karena di rantau, maka rujak rujakan buatan saya  menjadi sesuatu yang lezat dan cukup ampuh menghentikan air liur yang tak mau kompromi mengalir tanpa henti sebelum dipuaskan dengan ngerujak.

Sahabat saya orang Italy, bingung dan heran dengan beberapa nama buah yang saya perlukan untuk membuat rujak yang pas. Jaman saya bersekolah disana, Supermarket Asia belum menjamur seperti sekarang ini, dan mencari gula merah (gula Jawa) harus blusukan masuk keluar Chinese supermarket.  Itupun yang didapat tidak sesuai harapan, namun seperti pepatah yang bernada kepasrahan…Tak ada rotan akarpun jadi… maka tak ada gula Jawa, kecap pun bolehlah…

Ketika saya menjelaskan bahwa di negeri saya acara ngerujak ini dilakukan beramai ramai dengan teman atau keluarga, sembari melatih kelincahan mulut dan tangan yang biasanya bergerak sama cepatnya, sambil mendesis desis kepedasan, maka si cewek Italy dan sahabat saya orang Inggris mendengarkan penjelasan saya sambil termenung menung mencoba memahami mengapa hanya untuk berpedas pedas ria, harus dilakukan beramai ramai.

Ya iya-lah… mana seru ngerujak sendirian ?…. Sambil menjelaskan panjang lebar, selesailah rujak buatan saya. Isinya apel, cucumbar (semacam ketimun), buah pir, dan strawberry. Walah… sudahlah… memang tidak merepresentasikan rujak dari segi apapun kecuali masuk dalam golongan buah buahan.

Ketika mereka berdua mulai mengikuti gaya saya mencocol potongan apel kedalam bumbu rujak dan mulai memakannya, maka dalam lima detik wajah bule kedua teman saya telah berubah merah seperti kepiting rebus, dan bulir keringat sebesar biji jagung mulai menetes dari dahi dan pelipis mereka, sambil melompat lompat di tempat, mereka mulai berteriak ...” fire.. fire… water.. water..”

Maka rusaklah acara ngerujak saya di sore musim panas yang indah itu, karena harus bolak balik ke dapur memberi handuk basah yang sudah direndam es batu untuk dipakai sebagai kompresan.

Sekarang jika saya ingat kembali, ngeri ngeri sedap juga deh. Untunglah mereka berdua tidak kenapa napa, hanya mengomel tanpa henti sesudah masa kepedesan itu lewat. Kalau sampai diare atau tersedak karena kepedesan, bisa bisa akibat rujak, saya dilaporin polisi  meracuni anak orang.

Bah.. ngerujak itu memang asli milik orang Indonesia. Apalagi kalau yang bumbunya very hot and spicy. Tujuan baik mau beramai ramai ngerujak malah berakhir dengan saya  menjadi perawat  amatiran yang pontang panting mengompres dua gadis bule berbibir dower. Not sexy at all…